
GenilangNews, MAGELANG – PJ Bupati Magelang memimpin Upacara Pembukaan Kegiatan TMMD Sengkuyung Reguler Ke-123 Tahun 2025, di Destinasi Wisata Negeri Kahyangan, Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Rabu (19/02/2025). Sejak pertama kali dilaksanakan pada 1980-an, TMMD telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam percepatan pembangunan desa, memperkuat ketahanan nasional, dan mempererat kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Pada tahun ini, TMMD Reguler Ke-123 di Kabupaten Magelang dipusatkan di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, dengan berbagai program pembangunan, baik fisik maupun nonfisik.
PJ Bupati Magelang Sepyo Achanto dalam sambutannya menyampaikan TMMD bukan sekadar program pembangunan biasa, tetapi sebuah manifestasi nyata dari semangat gotong royong, kebersamaan, dan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, serta masyarakat.
Program ini adalah wujud nyata kehadiran pemerintah di tengah rakyat, memastikan bahwa pembangunan tidak hanya terpusat di perkotaan, tetapi merata hingga pelosok desa.
” TMMD adalah bukti bahwa pembangunan tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang membangun karakter, kesadaran, dan kebersamaan, ” kata Sepyo.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk tidak hanya menjadi penerima manfaat dari program ini, tetapi juga berperan aktif dalam keberlanjutan pembangunan di desa.
Sementara itu Komandan Koramil 12 Sawangan, Kodim 0705 Magelang, Koordinator TMMD Reguler ke-123 Tahun Anggaran 2025, Kapten Inf Ketut kukuh Anggoro dalam laporan nya menyampaikan, berdasarkan Surat Telegram Danrem 072 Pamungkas, Nomor ST 122-2025 Tanggal 11 Februari 2025 Tentang Perintah Agar Melaksanakan Operasional Kegiatan TMMD Reguler ke-123 Tahun Anggaran 2025
” TMMD elama 30 Hari Dalam rangka membantu akselerasi pembangunan di daerah, Rakyat juang yang tangguh dan meningkatkan kemanugalan TNI Rakyat, mengkoordinir dan mengendalikan Satgas serta unsur-unsur angkatan yang dilibatkan di wilayahnya, ” kata Ketut.
Ia menambahkan Pada tahun ini, TMMD Reguler Ke-123 di Kabupaten Magelang dipusatkan di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, dengan berbagai program pembangunan, baik fisik maupun nonfisik.
Beberapa di antaranya adalah pembangunan corblok jalan sepanjang 1.600 meter di Dusun Denokan hingga Dusun Bentrokan. Pembangunan talud di Dusun Wonodadi dan Dusun Batur dengan total panjang lebih dari 400 meter. Pembangunan corblok jalan di Dusun Malang sepanjang 290 meter.
Ssmentara untuk engan sasaran tambahan berupa pembangunan RTLH 15 unit, pembangunan sumur bor 2 unit di Dusun Surodadi dan Dusun Wonodadi Desa Wonelelo, Kecamatan Sawangan, pembangunan pipalisasi 1 unit di Dusun Windusajan Desa Wonelelo, Kecamatan Sawangan, penanaman pohon sebanyak 1000 batang di Dusun Wonodadi Desa Wonelelo, Kecamatan Sawangan, ketahanan pangan 4 hektar di Desa Sumber, Dukun.
Selain itu, ada pula kegiatan nonfisik yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti penyuluhan bela negara dan wawasan kebangsaan untuk memperkuat rasa cinta tanah air, penyuluhan kesehatan serta screening Penyakit Tidak Menular (PTM) guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, pemberdayaan ekonomi melalui pameran UMKM lokal dan pasar murah, vaksinasi hewan ternak untuk mencegah penyebaran penyakit di sektor peternakan.
Di sisi lain Pengelola Wisata Negeri Kahyangan, Supri, dengan adanya program TMMD ini Negeri Kahyangan sangat menguntungkan bagi masyarakat, UMKM, maupun pengunjung yang masuk di destinasi wisata tersebut. Dengan harapan sumur bor bisa mencukupi kebutuhan pasokan air di musim kemarau.
” Di musim kemarau itu di Desa Wonolelo khususnya ketika kemarau panjang, debit air mengecil dari sumber mata air. Dengan adanya sumur bor ini mudah-mudahan nanti akan membantu dan akan meningkatkan hasil panen karena mayoritas warga sini meskipun sebagai pelaku wisata juga sebagai petani sayur, ” ungkap Supri.(Anndien)