GemilangNews,MAGELANG – Dengan adanya Bandara YIA dan pembangunan Tol yang melewati Kabupaten Magelang, akan memberikan dampak kunjungan wisatawan yang sangat luar biasa. Terdapat sekitar 60 juta wisatawan akan berkunjung di Kabupaten Magelang.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Forum Daya Tarik Wisata Kabupaten Magelang, Edward Alfian saat ditemui pada acara Pelatihan Pengelolaan Homestay oleh Disparpora Kabupaten Magelang di Atria Hotel, Selasa 13/09/2022 siang.

” Melihat kondisi ini, prediksi kami akan terjadi ledakan pengunjung pariwisata yang luar biasa. Itu kita belum berbicara terkait kereta ya. Karena rencana kereta juga akan dibangun melintas di Kabupaten Magelang,” kata Edward.

Menurutnya, kondisi tersebut dapat memberikan potensi yang baik bagi dunia pariwisata di Kabupaten Magelang. Namun ketika pelaku wisata tidak dapat memanfaatkan momen tersebut dan tidak mempersiapkan diri, hal tersebut justru akan membuat wisatawan yang datang tidak betah berlama-lama tinggal di Kabupaten Magelang.

” Akses masuk dan keluar di Kabupaten Magelang ini kan dipermudah, jadi kalau pelaku wisata tidak dapat memberikan sesuatu yang dapat menahan wisatawan agar lama tinggalnya, ya sudah, mereka hanya datang dan pergi saja Solo, Jogja dan Magelang itu hanya one day saja,” lanjutnya.

Edward melanjutkan, kondisi seperti itu tentu akan merugikan pelaku wisata sendiri terutama pemilik Hotel, Penginapan dan Homestay. Sehingga perlu upaya bersama untuk mewujudkan bagaimana agar wisatawan dapat bertahan lebih lama di Kabupaten Magelang.

Magnet utama pariwisata berupa Candi Borobudur, menurutnya harus dibarengi dengan magnet-magnet pariwisata yang lain di sekitar Borobudur. Sehingga kekecewaan wisatawan yang tidak dapat naik ke struktur Candi Borobudur dapat terobati dengan potensi wisata sekitar.

” Sebetulnya, dengan tidak diperbolehkannya wisatawan naik ke struktur candi Borobudur, itu bukan masalah bagi kita. Karena kita masih punya potensi wisata yang layak dibanggakan terutama keindahan alam. Cuma saat ini bagiamana kita harus bergerak bersama untuk menangkap peluang itu,” ungkapnya.

Dikatakan Edward, saat ini Kabupaten Magelang belum siap untuk menangkap potensi peluang lonjakan wisatawan yang masuk. Hal itu dikarenakan jumlah penginapan, restoran dan destinasi yang ada belum sebanding dengan prediksi jumlah wisatawan yang akan masuk di Kabupaten Magelang.

” Saat lebaran, peak season, kita masih melihat kondisi crowdid dimana-mana. Artinya carrying kapasitas penginapan, restaurant bahkan destinasi yang kita miliki belum siap menangkap itu,” terusnya.

Edward mengatakan perlu upaya standarisasi pariwisata yang ada di Kabupaten Magelang. Selain itu perlu hitungan yang tepat terkait kapasitas DTW termasuk penginapan, restaurant, toilet, lahan parkir dan lain sebagainya.

” Mumpung masih ada waktu, mari kita berbenah bersama. Saya hanya mengingatkan, karena potensi kunjungan wisata di Kabupaten Magelang kedepan sangat luar biasa,” pungkasnya.(Dw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!