GemilangNews, MAGELANG – Tingginya minat konsumsi Ikan Beong, menjadi sebuah persoalan dari masyarakat, pecinta beong, hingga pemerintahan di Kabupaten Magelang. Ikan berhabitat asli di Sungai Progo dan Elo tersebut semakin habis karena banyak ditangkap untuk ikan konsumsi. Namun, pembibitan dan juga pembenihan ikan yang hidup liar ini jarang dilakukan karena butuh perawatan khusus.
Sulistyaningrum Kepala OPPD Pembenihan Ikan Air Tawar pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang menyampaikan saat Ini pemerintah melalui OPPD telah melakukan berbagai cara salah satunya dengan melakukan pembibitan dan budidaya Ikan Beong.
“Salah satunya di Balai Benih Ikan Sawangan 2 Desa Butuh Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang yang sudah mencoba membudidayakan Beong mulai sejak tahun 2011-2012,” kata Sulistyaningrum, Selasa 15/10/2024
Menurutnya pada tahun 2024 ini Balai Benih Ikan Sawangan 2 telah melakukan Panen perdana Ikan Beong sekitar 3 Kwintal.
“Dan hari kita laksanakan kegiatan panen perdana dan sekaligus penebaran Benih ikan Beong bersama,” tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa selama masa pembibitan mengalami beberapa kendala seperti musim dan kadar oksigen pada air sering berubah sehingga menjadi kurang maksimal.
“Untuk panen perdana ini butuh waktu sekitar 10 Bulan untuk bisa panen. Untuk budidaya Ikan Beong jelas berbeda dengan budidaya ikan tawar lain,” jelasnya
Untuk budidaya Ikan Beong lanjut Sulistyaningrum, air harus mengalir terus dan kolam harus memiliki kedalaman tertentu.
“Ikan Beong kan sebenarnya ikan liar yang coba kita budidayakan untuk pemijahanya juga hanya pada musim musim tertentu. Kita belum bisa memijahkan selain di musim penghujan,” terangnya
Untuk saat ini di Balai benih Ikan Sawangan 2 Terdapat 26 Indukan Ikan Beong, sementara itu untuk ikan yang siap konsumsi dijual dengan harga 55 Ribu perkilo. Menurutnya selama ini masih untuk konsumen sendiri dari wilayah Magelang dan sekitar tapi ada juga dari beberapa wilayah di luar Jawa Tengah.(Dicky)