GemilangNews,MAGELANG – Bupati Magelang Zaenal Arifin didampingi Forkompimda Kabupaten Magelang dan Forkompimcam Ngablak mengukuhkan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan Ibu Asuh Anak Stunting Kabupaten Magelang bertempat di Dusun Genikan, Desa Genikan, Kecamatan Ngablak, Minggu (09/10/2022).
Bupati Magelang Zaenal arifin menyampaikan, bahwa Stunting (Kondisi Gagal Tumbuh Pada Anak Balita) ini merupakan penanganan bersama dan tidak instan, ada proses panjang yang harus dilalui dalam rangka menekan angka stunting itu sendiri.
“Maka ini membutuhkan kebersamaan Gotong Royong dari seluruh lini yang ada,” kata, Zaenal Arifin saat pengukuhan BAAS dan Ibu Asuh Anak Stunting.
Lanjut Zaenal, dengan dikukuhkannya Dandim 0705/Magelang Letkol Arm Rohmadi menjadi duta stunting di Kabupaten Magelang tentunya akan menambah energi bagi Pemerintah dan tim BKKBN untuk bersama-sama menekan angka stunting seperti yang diharapkan.
Menurutnya, dengan kolaborasi dari Dandim, Danramil dan Persit Candra Kirana akan sangat membantu Pemerintah untuk terus bersama-sama mendorong, memberikan pemahaman kepada masyarakat agar minimal tidak menikah di usia dini serta mengenai asupan gizi yang sangat penting.
Sementara, Kepala Perwakilan BKKBN Widwiono menyampaikan penurunan stunting di Jawa Tengah dalam 2 tahun terakhir ini menurun dari 27 persen, tahun 2019 ke 2021 turun menjadi 20 persen.
“Artinya dalam 2 tahun penurunannya sebesar 7 persen, tentunya kami berharap semakin gencarnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat yang mulai peduli terhadap penurunan stunting dalam tahun ini insyaallah jawa tengah bisa menurun dari 20 persen kita berharap minimal turun menjadi 17 persen,” kata, Widwiono.
Dengan kepedulian bersama dan dengan semakin komplitnya informasi, apa yang diharapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2024 Indonesia bisa menurunkan angka Stunting sampai dengan 14 persen.
“Tentunya Jawa Tengah sebagai Provinsi penyangga utama bisa turun lebih rendah lagi tidak hanya 14 persen tetapi Jawa Tengah pada tahun 2024 mentargetkan pada angka 10 persen,” pungkas, Widwiono.(Beritamagelang.id)