GemilangNews,MAGELANG – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, dari Tanggal 22 -28 Maret 2024, Gunung Merapi mengalami guguran lava tercatat 346 kali.

“Pada minggu ini untuk yang Teramati 46 kali guguran lava ke arah selatan dan barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso dalam laporan aktivitas Gunung Merapi sepekan terakhir, Jumat (28/3/2024).

Volume kubah lava barat daya terukur sebesar 2.006.400 meter kubik. Sedangkan volume kubah lava yang berada di tengah terukur sebesar 2.358.400 meter kubik.

“Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas awan panas guguran dan guguran lava. Untuk morfologi kubah tengah relatif tetap,” ucapnya.

Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kegempaan di Gunung Merapi tercatat 1 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 21 kali gempa fase banyak (MP), 4 kali gempa frekuensi rendah (LF), 346 kali gempa guguran (RF) dan 49 kali gempa tektonik (TT)

“Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi,” jelasnya

Berdasarkan hasil pengematan tersebut, BPPTKG menyimpulkan aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

“Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga,” tegas Agus

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.(Dicky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!