GemilangNews,MAGELANG – Indonesia memiliki ragam kuliner yang besar. Jika hal ini dikelola dengan baik maka, akan dapat menimbulkan dampak yang luar biasa bahkan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Selain itu Candi Borobudur dengan kekayaan ilmu pengetahuan yang sangat besar dapat memberikan berbagai informasi termasuk beragam makanan dan minuman yang telah dikonsumsi masyarakat Jawa Kuno, seperti yang terpahat di Candi Borobudur.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Bidang Cagar Budaya, Museum dan Cagar Budaya, Prabawa saat memberikan sambutan dalam kegiatan Gala Dinner Gastronomi Wangsa Syailendra “Paripurna Rasa” oleh Museum Cagar Budaya Unit Warisan Dunia Borobudur, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek di Taman Akshobya Komplek Candi Borobudur, Kamis 26/10/2023 malam.

” Pemanfaatan gastronomi Wangsa Syailendra ini sebagai salah satu bentuk upaya kreasi dan apresiasi dari pengetahuan tradisional yang terinspirasi dari Candi Borobudur,” katanya.
Menurut Prabawa, Pengetahuan Tradisional merupakan salah satu dari sepuluh objek pemajuan kebudayaan yang saat ini mulai dikembangkan. Bahkan gastronomi juga sudah mulai dimanfaatkan sebagai sarana promosi budaya.
” Gastronomi ini tidak hanya berkutat pada proses masak saja melainkan mulai bergeser pada dimensi sejarah, filosofi dan latar budaya dari sebuah makanan,” lanjut Prabawa.
Dirinya berharap kegiatan Gala Dinner Gastronomi Wangsa Syailendra “Paripurna Rasa” yang terinspirasi dari Candi Borobudur dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sarana diplomasi budaya baik di dalam maupun di luar negeri.
Seperti diketahui, Gala Dinner Gastronomi Wangsa Syailendra “Paripurna Rasa” yang merupakan rangkaian kegiatan The 8th International Expert Meeting On Borobudur 2023 menghadirkan masakan dari Chef Nanda Nandhuto berupa Bujana Parama, Matahapan dan Pryahita. Selain itu turut ditampilkan kolaborasi musik dan tari dari Anterdans dan AKA Gamellance Bagus Mazasupa serta pertunjukan tembang dari Endah Laras.(Dharma)