GemilangNews,MAGELANG – Swayamvara Tripitaka Gatha (STG) ke-XI digelar di Kota Magelang, Jawa Tengah mulai Rabu (1/11/2023). Kegiatan lomba Seni dan Baca Kitab Suci Tripitaka tingkat nasional ini diikuti oleh sebanyak 1.500 umat Buddha yang merupakan perwakilan tiap provinsi di Indonesia.
Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi saat dihubungi pada Sabtu 04/11/2023 mengatakan, STG 2023 bertujuan untuk menumbuhkan keyakinan (sadha) terhadap ajaran Buddha Dhamma melalui kegiatan positif berupa perlombaan. Melalui event ini, peserta lomba juga melakukan pengkajian dan pengembangan nilai-nilai Kitab Suci Tripitaka lewat pendekatan budaya.
“Di kalangan umat Buddha, Swayamvara Tripitaka Gatha memiliki peran penting dalam pembinaan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Buddha yang bersumber dari ajaran Kitab Suci Tripitaka. Di dalamnya terkandung nilai spiritual, etika, dan estetika yang sangat tinggi,” ujarnya.
Supriyadi menjelaskan, kegiatan yang mengusung tema “Meningkatkan Kebersamaan dan Sinergitas Umat Buddha untuk Indonesia Maju” ini berlangsung selama lima hari. Para peserta akan berlomba untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam melafalkan paritta, sutra, mantra, dan gatha, serta lagu-lagu Buddhis (Dhamma Gita). Supriyadi menambahkan, untuk menyukseskan kegiatan nasional dua tahunan ini, Kementerian Agama bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG).
Ketua Umum LPTG David Herman Jaya mengatakan, selain berbagai lomba, pelaksanaan STG 2023 juga dirangkai dengan talkshow kebangsaan. Menurut dia, kegiatan ini penting untuk memperkuat umat akan bakti terhadap agama dan bakti ke negara serta menumbuhkan rasa nasionalisme.
“Jadi cinta NKRI bukan hanya agamanya tapi juga negaranya,” jelasnya.
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Nyoman Suriadarma mengatakan, pada STG ke-XI ini ada 14 jenis lomba yang dikompetisikan. Yakni Lomba Wajib Pembacaan Dhammapada, Lomba Wajib Pembacaan Paritta (Bahasa Pali), Lomba Wajib Pembacaan Sutra/Mantra/Darani (Bahasa Sansekerta), Lomba Wajib Pembacaan Keng (Bahasa Mandarin), Lomba Wajib Lomba Dhammadesana Bahasa Indonesia, Lomba Wajib Lomba Dhammadesana Bahasa Inggris, dan Lomba Wajib Lomba Dhammadesana Bahasa Mandarin, Lomba Menyanyi Solo Lagu Buddhis.
Kemudian, Lomba Paduan Suara Lagu Buddhis. Lomba Seni Kaligrafi mengenai ajaran Buddha, Lomba Cipta Tari Kreasi Buddhis, Lomba Barongsai (kategori Lantai), Lomba bercerita Buddhis, Lomba cipta boga/kuliner vegetarian. STG pertama kali digelar pada 1992 di Pelataran Candi Borobudur dengan nama Seni Baca Dhammapada. Pada STG 2023 ini, para peserta memperebutkan piala bergilir Presiden Republik Indonesia.(Dharma)