GemilangNews, MAGELANG – Museum dan Cagar Budaya Unit Warisan Dunia Borobudur melaksanakan Prosesi Slametan untuk Pendirian Rumah Limasan di sekitar Situs Brongsongan, Borobudur, Magelang, Rabu (16/10/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Pameran Arsitektur Vernakular dan Potensi Desa Borobudur 2024 yang akan digelar 11-17 November 2024 mendatang.
Wiwit Kasiyati Penanggungjawab Museum dan Cagar Budaya Unit Warisan Dunia Borobudur mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu upaya nguri-uri kebudayaan Jawa dalam prosesi pembangunan rumah limasan.
“Kegiatan pameran yang akan kita lakukan ini sebagai upaya mengenalkan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam rumah-rumah tradisional sehingga masyarakat bisa lebih menghargai dan menjaganya agar suasana alam pedesaan di Borobudur tetap terjaga dan lestari,” ungkap Wiwit.
Pameran yang mengusung tema “Srawung Omah, Ora Wedi Obah Lestarikan Budaya, Rangkul Masa Depan” ini memilih rumah limasan sebagai percontohan bangunan tradisional, karena lebih umum dan banyak digunakan masyarakat Jawa dibandingkan dengan yang lain.
“Dengan kegiatan pameran di Situs Brongsongan, kita tidak hanya ingin mengenalkan Cagar Budaya tetapi juga nilai budaya, yaitu prosesi pendirian rumah limasan sebagai salah satu bentuk obyek pemajuan kebudayaan bisa berjalan beriringan dalam sebuah ekosistem budaya,” jelas Wiwit.
Sementara itu Bambang Kasatriyanto, Ketua Panitia Pameran menjelaskan selain menampilkan rumah limasan sebagai salah satu wahana, pameran ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan.
“Pameran ini diisi dengan kirap budaya, pameran potensi dari 20 Desa di Borobudur dan 3 desa di sekitar Borobudur, pertunjukan kesenian tradisional, workshop/jagongan warga, serta peluncuran Buku Arsitektur Vernakular Borobudur,” terangnya.
Dengan pelaksanaan pameran ini, Ia berharap menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan rumah tradisional yang mereka miliki dan tidak beralih pada bangunan modern. (Giandika)