GMNews,SEMARANG – Program bantuan insentif kepada pengajar agama di Provinsi Jawa Tengah kembali bergulir. Tahun 2022 ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mencairkan bantuan untuk guru mengaji pengajar sekolah Minggu (Kristen/Katolik)/ Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha) dengan total 211.455 pengajar agama yang diberi stimulus karena telah sukarela mengamalkan ilmu untuk membentuk karakter siswa.
Senin 21 Maret 2022 Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Imam Maskur mengatakan program ini telah berjalan empat tahun sejak 2019.
“ Jadi untuk pencairan untuk 4 bulan April rencana kami dibulan Romadhon mendekati lebaran,’’ jelas Iman
Dalam satu tahun, para penerima insentif guru agama akan memeroleh masing-masing Rp 1.200.000. Meski nominalnya tidak besar, Imam menyebut hal itu adalah bentuk perhatian Pemprov Jateng, kepada rakyatnya.
Adapun, total anggaran yang diberikan untuk para penerima berjumlah Rp 253.746.000.000. Imam menyebut, untuk 2023 pihaknya tengah menyusun tambahan penerima insentif ini. Saat ini ada usulan tambahan sekitar 20 ribu pengajar agama di Jateng, yang jika disetujui akan menerima bantuan ini tahun depan. Selain itu duet Ganjar-Yasin juga memberi perhatian kepada siswa-siswi yang bersekolah di Madrasah Aliyah.
Imam mengatakan total anggaran yang dikucurkan untuk program ini adalah RP 26 miliar dan program ini telah berjalan selama tiga tahun. Imam menambahkan dengan program ini masyarakat Jateng khususnya pelajar mendapatkan ajaran tentang penguatan mental dan sebagai bentuk kehadiran negara di tengah rakyat.
” Ini sangat luar biasa kebijakan pak gubernur dan pak wagub. Meskipun di luar kewenangan kita, karena kewajiban Pemprov Jateng kan hanya SMA,SMK dan SLB. Siswa-siswi setara SMA/SMK dalam hal ini Madrasah Aliyah pun diberikan BOSDA,” ujarnya.(Dk)