Kegiatan Workshop Arsitektur Vernakular Borobudur, 22-25 Juli 2024 di Atria Hotel, Magelang, Foto : Istimewa

GemilangNews,MAGELANG – Dalam rangka mendorong semua stakeholder untuk mempertahankan karakteristik kawasan pedesaan di Borobudur, MCB Warisan Borobudur menggelar Workshop Arsitektur Vernakular Borobudur, 22-25 Juli 2024 di Atria Hotel, Magelang.

Workshop diikuti oleh 66 peserta yang terdiri dari organisasi profesi, komunitas, stakeholder terkait dan akademisi yang bertujuan untuk menggugah kepedulian masayarakat akan bangunan vernakular yang mereka miliki sebagai salah satu karakteristik khas di Borobudur.

Penanggungjawab MCB Warisan Dunia Borobudur Wiwit Kasiyati mengatakan bahwa kegiatan Workshop Arsitektur Vernakular Borobudur diperlukan untuk menggugah kembali perhatian dari masyarakat dan pemerintah setempat mengenai arsitektur vernakular Borobudur.

“Ditetapkannya Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas, banyak perubahan besar yang dilakukan di Kawasan Borobudur salah satunya berubahnya rumah penduduk menjadi homestay dengan fasad bata ekspose yang mengubah keunikan karakter Kawasan Borobudur,” kata Wiwit.

Salah satu elemen landscape budaya Kawasan Borobudur adalah arsitektur tradisional atau arsitektur vernakularnya. Arsitektur vernakular sendiri adalah gaya arsitektur yang berkembang dari tradisi lokal, bahan bangunan lokal, teknik konstruksi tradisional, serta budaya dan lingkungan tempat arsitektur tersebut berada.

Wiwit menjelaskan bahwa salah satu alasan perubahan karakteristik bangunan di Borobudur karena masyarakat lebih menyukai desain bangunan modern daripada konsep bangunan vernakular. Arsitektur vernakular sering dianggap lebih menyulitkan perawatannya dibanding dengan arsitektur modern yang lebih simpel. Namun perubahan bentuk bangunan di Kawasan Borobudur merubah karakteristik kawasan pedesaan menjadi kawasan urban.

“Dengan workshop ini diharapkan ada kepedulian untuk menjaga, memelihara, melestarikan dan mengembangkan arsitektur vernakular Borobudur tanpa mengubah karakter kawasan pedesaan sehingga Kawasan Borobudur dapat lestari atribut budayanya,” terang Wiwit.

Salah satu rujukan bangunan vernakular yang bisa digunakan adalah Gambaran bangunan vernakular yang dipahatkan pada Relief Borobudur. Anggota Jaringan Arsip Arsitektur Indonesia Mohammad Cahyo Novianto yang menjadi narasumber workshop menjelaskan bahwa gambaran bangunan “Vernakular” di Relief Candi Borobudur bukan hanya berasal dari wilayah Jawa Tengah saja namun tersebar di wilayah Nusantara sehingga nilai-nilai yang terdapat di Relief Candi Borobudur harus dipelajari dan dimanfaatkan.

Beberapa contoh gambaran bangunan vernakular yang terpahat di Candi Borobudur seperti Rumah Limasan di Jawa Tengah, Rumah Tongkonan di Toraja, Sulawesi Selatan, Rumah Bolon di Sumatera Utara dan bangunan lainnya.(Giandika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!