GemilangNews, MAGELANG – Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Magelang menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan mengangkat tema “Representasi Penguatan Peran Perempuan untuk Pilkada 2024 yang Setara, Berkeadilan dan Inklusif” di Omah Mbudur Kecamatan Borobudur, Rabu (18/9/2024).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, Muhammad Habib Shaleh yang sebelumnya mengucapkan apresiasi kepada para peserta yang hadir. Diharapkan dengan kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif dapat berdiskusi bersama dan mencari solusi bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih perempuan.
“Bagaimana meningkatkan jumlah, calon terpilih perempuan dan yang menjadi kegelisahan yaitu perempuan menjadi sasaran utama mode politik, berupa politik uang,” ungkapnya.
Dirinya mengajak seluruh masyarakat terkhusus perempuan untuk bersama-sama menolak dan melawan politik uang. Sehingga kekeliruan dan keterbiasaan ini hilang dalam pemilihan umum.
Pada kegiatan ini juga menghadirkan narasumber yang berkompeten dibidangnya masing-masing, pertama Direktur Pascasarjana, Assosiet Member Pusat Studi Wanita UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Dr. KH. Abdul Mustaqin, M.Ag, kedua Aktivis Pemilu & Gender equality sekaligus Korda APD (Akademi Pemilu & Demokrasi) Provinsi Jawa Tengah, Anik Sholihatun, S.Ag., M.Pd.
Dalam pemaparannya Prof Abdul menyampaikan bahwa partisipasi perempuan dalam Pilkada adalah kunci untuk menciptakan pemerintahan yang lebih adil, efektif, dan responsif terhadap kebutuhan seluruh masyarakat.
“Dengan memastikan perempuan memiliki kesempatan yang setara untuk terlibat dalam politik dan pengambilan Keputusan, kita dapat mendorong kemajuan sosial dan ekonomi yang lebih inklusif, mengatasi ketimpangan gender, dan meningkatkan kualitas pemerintahan secara keseluruhan,” terangnya.
Dikesempatan yang sama sebagai narasumber, Anik Sholihatun memaparkan bahwa eksistensi demokrasi, sesungguhnya bergantung pada Perempuan, setiap Keputusan akan cacat ketika diambil tanpa melibatkan perempuan. Dia menegaskan perempuan turut menentukan derajat kualitas demokrasi.
Tercatat sebanyak 50 peserta yang terdiri dari ketua dan anggota organisasi di Kabupaten Magelang diantaranya adalah perwakilan Bhayangkari, Dharma Wanita, Forum Disabilitas Kabupaten Magelang, PKK, Persit, PWI Kabupaten Magelang, Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Kabupaten Magelang, Sahabat Perempuan Kabupaten Magelang, IPPNU Kabupaten Magelang, Fatayat Kabupaten Magelang, Nasyiatul Aisyiah Kabupaten Magelang, Muslimat Kabupaten Magelang, Aisyiah Kabupaten Magelang, Universitas Muhammadiyah Magelang, dan tamu undangan organisasi lainnya yang ada di Kabupaten Magelang.(Giandika)