GemilangNews,MAGELANG – Umat Budha menggelar ibadat Waisak di Plataran Kenari Kompleks Candi Borobudur, Senin 16/05/2022 siang setelah selesai prosesi kirab yang dilakukan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.

Dalam kegiatan Waisak terdapat dua Sesion yang berbeda namun saling berkesinambungan. Sesion pertama adalah Ritual dan Ceremonial.

Sesi rutal tersebut berisi terkait kegiatan ritual dan doa yang diakhiri dengan kegiatan Pradaksina dengan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali.

” Pradaksina ini memiliki arti bahwa kita melakukan penghormatan kepada Guru Agung Sakyamuni,” kata Y.M Bhiksu Samantha Kusala Mahasthavira, Ketua Umum Majelis Mahayana Buddhis Indonesia.

Sementara sesi Ceremonial yaitu dengan mengundang berbagai pihak termasuk pejabat dan seluruh pimpinan majelis.

Y.M Bhiksu Samantha Kusala Mahasthavira, Ketua Umum Majelis Mahayana Buddhis Indonesia.

” Harapannya adalah supaya Umat Buddha memberikan contoh sebagai warga negara untuk memberikan kontribusi yang baik kepada bangsa dan negara,” lanjutnya.

Secara umum dirinya mengimbau agar momentum Waisak ini dijadikan untuk memperkokoh toleransi kerukunan umat beragama sehingga menciptakan Indonesia yang toleransi, bangkit dan maju.

Sementara Widianto (27) warga Borobudur mengaku senang dengan kegiatan Waisak yang kembali diadakan tahun ini.

Menurutnya kegiatan Waisak yang berlangsung selama beberapa hari di Borobudur telah dapat memberikan pundi-pundi penghasilan untuknya sebagai penjual makanan.

” Ada kenaikan omset beberapa hari ini, pas Waisak. Apalagi ada prosesi kirab ini jadi sekaligus sebagai hiburan karena sudah hampir 2 tahun ini kan gak ada keramaian seperti ini,” katanya.

Widi berharap situasi akan berangsur-angsur normal sehingga dirinya dan pedagang yang lain dapat berjualan dan mendapatkan rejeki dengan normal kembali.(Dw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!