GemilangNews,MAGELANG – Pembinaan bidang SDM (Sumber Daya Manusia) pelaku wisata kuliner perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan wisata dikarenakan kualitas SDM yang baik akan menentukan mutu produk dan layanan wisata. Untuk itu, kegiatan Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kepemudaan Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, 07 sampai 10/08/2023 di Grand Artos Hotel Magelang.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Magelang kepada dunia pariwisata, sekaligus merupakan energi positif dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
” Saat ini, di berbagai daerah sedang berlomba-lomba mengelola tempat wisata, karena sektor ini memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Kabupaten Magelang memiliki banyak potensi wisata yang beragam, seperti wisata alam, wisata budaya, wisata kuliner dan masih banyak lagi,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi saat menyampaikan sambutan Bupati Magelang, Zaenal Arifin secara tertulis.

Menurutnya, pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan yang memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian daerah, karena sektor ini mampu memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Magelang.
” Kita semua tahu, di Kabupaten Magelang, sektor pariwisata memiliki potensi menguntungkan, sehingga di masa yang akan datang sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai andalan untuk meningkatkan pendapatan daerah,” lanjutnya.
Bupati berharap, kegiatan pelatihan tersebut dapat meningkatkan pelayanan pepariwisataan khususnya kuliner di Kabupaten Magelang. Selain itu kegiatan pelatihan dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk menjangkau seluruh pemilik / pelaku usaha kuliner pariwisata yang ada di Kabupaten Magelang.
Sekretaris Disparpora Kabupaten Magelang, Gunawan Andi Prihananta menjelaskan jika Pelatihan Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola usaha kuliner dalam melakukan inovasi dan meningkatkan higienitas sajian kulinernya agar lebih berkualitas dan bernilai jual.
” Peserta pelatihan kali ini berjumlah 40 orang dengan narasumber terdiri dari unsur pemerintah, praktisi, dan akademisi,” katanya.
Andi menjelaskan, pelaksanaan pelatihan ini difokuskan kepada sektor yang segera dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya, karena akan membawa dampak secara langsung terhadap pengembangan kepariwisataan daerah.
” Kami harapkan, mereka semuanya setelah mendapatkan pelatihan mampu mempengaruhi dan memberikan contoh kepada masyarakat lainnya, bagaimana seharusnya mereka melayani dengan kompetensi standard dan bersikap baik ketika melayani wisatawan mancanegara dan nusantara,” harapnya.(Dharma)