GemilangNews,MAGELANG – Pandemi covid 19 melumpuhkan berbagai aspek, termasuk ekonomi. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk memutus mata rantai virus corona di masa pandemi saat itu membuat Mura warga Bumen, Kecamatan Boroudur Kabupaten Magelang bersama istri berinovasi menjajal dunia kuliner dengan membuat thiwul.

“Saya nyambi jadi pemandu. Kemudian karena tidak ada wisatawan yang datang, pemasukan berkurang, biasanya kami ada ekstra money. Istri saya asli Gunung Kidul, kemudian mencoba resep thiwul, memang di youtube banyak, tapi proses pembuatannya, kan, agak lama. Alhamdulillah dapat komposisi yang bagus dan alhamdulillah dapat diterima oleh masyarakat,” ungkap Mura.

Lokasi Thiwul dan Tape Ketan Pak Mura, Foto : Giandika

Usaha yang dimulai pada bulan Agustus 2020 di teras rumah dengan satu etalase, kini sudah memiliki gerai dengan produksi yang awal 5-10 box per hari menjadi 30-40 box thiwul per hari dengan 12 varian thiwul.

“Saya pernah dapat order 200 kemasan thiwul dari Pak Jokowi, pas hari Bhayangkara. Kami waktu itu bisa tidur jam 3 pagi. Karena jam 2 pagi banyak mobil yang sudah datang membawa 200 box ke Semarang. Alhamdulillah rejeki.” Mura bercerita dengan antusias.

Selama proses marketing, Mura dan istri hanya mengandalkan menyebarkan contact person dan membuat story Whatsapp. Ia menyampaikan banyak pelanggan memesan melalui Whatsapp. Dalam penentuan target market, Mura dan istri memilih pansa pasar menengah keatas.

“Meskipun kami akan kehilangan pangsa pasar menengah kebawah, ya, itu sudah rejeki orang lain. Karena di daerah Borobudur baik di pasar maupun di kampung-kampung banyak yang berjualan thiwul sebenarnya. Dan lokasi kami di depan warung beong, harga di warung itu dengan kualitas tinggi. Kami mengimbangi dengan kualitas tinggi juga dengan pangsa pasar menengah keatas,” terangnya.

Mura memberikan motivasi untuk yang ingin merintis usaha bahwa tantangan hidup itu harus disikapi dengan positif, kalau positif energi yang dihasilkan akan bagus, kemudian akan muncul ide-ide. Bila orang sudah pasrah dan tidak semangat, ide itu akan tertutup dengan sikap pesimis tersebut.(Dika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!