GemilangNews,MAGELANG – Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP) merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Dalam rangka kampanye tersebut yang dimulai 25 November hingga 10 Desember 2024, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Sahabat Perempuan melakukan Talkshow Jamus Gemilang di Studio LPPL Radio Gemilang FM, Selasa (10/12/2024).

Direktur Sahabat Perempuan Putri Andani Prabasasi menjelaskan bahwa 16 hari dipilih karena direntang 16 hari ada beberapa hari-hari yang diperingati secara Internasional.

“Tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional,” ungkap Putri.

Dengan mengangkat tema “Lindungi Semua, Penuhi Hak Korban, Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan”, lanjutnya ini sebagai tindakan atas situasi darurat kekerasan terhadap perempuan yang ada di Indonesia. Selain itu tema ini memiliki arti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentang hak asasi perempuan termasuk kesetaraan gender.

“Kita harus berani melindungi hak-hak dari korban dan memenuhi semua hak-hak korban. Sahabat Perempuan memiliki tugas untuk memenuhi hak korban dan membantu korban sampai kasus tersebut selesai,” ujarnya kembali.

Pada kesempatan yang sama Dian Prihatini selaku Divisi Informasi Dokumentasi dan Publikasi Sahabat Perempuan menginformasikan jumlah pengaduan kasus yang masuk ke Sahabat Perempuan di Kabupaten Magelang sebanyak 85 kasus pada Tahun 2024, sementara 58,8 persen kasus di antaranya merupakan kasus kekerasan seksual.

“Pengaduan kekerasan yang terjadi umunya didominasi oleh kekerasan seksual anak, pemerkosaan, kekerasan berbasis gender online, kekerasan pada masa pacaran, dan pelecehan seksual,” kata Dian.

Banyak kendala yang terjadi pada saat proses penyelesaian masalah seperti korban yang tidak kooperatif pada saat proses berita acara pemeriksaan (BAP). Kendala keuangan juga menjadi hal yang perlu diselesaikan bersama.

Dian berharap agar seluruh masyarakat dapat menyuarakan apa yang mereka alami tanpa rasa takut, agar hak asasi korban dapat ditegakkan dan pemerintah diharapkan dapat lebih memperhatikan kesejahteraan dari korban seperti menyediakan shelter dan akomodasi transportasi.(Giandika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!