GemilangNews, MAGELANG – Satu kawasan di antara megahnya Gunung Merapi dan Merbabu akan menjadi lokasi acara puncak Festival Lima Gunung (FLG) XXIII. Perhelatan seni budaya itu akan dilakukan pada 17 – 29 September 2024.
Ratusan kelompok seni akan turut memeriahkan festival rakyat ini, sedikitnya sebanyak 1984 personil tercatat turut berperan aktif dalam kegiatan pementasan.
” Untuk FLG XXIII kali ini puncak acaranya kita adakan di Dusun Keron Desa Krogowanan Kecamatan Sawangan. Namun sebelum itu juga sudah diadakan acara pementasan di beberapa lokasi lainnya,” kata Sujono, Ketua Komunitas Lima Gunung, Selasa 17/09/2024.
Menurut Sujono, ratusan kelompok seni yang akan tampil berasal dari Grup Kesenian Komunitas Lima Gunung, Grup Kesenian di Kabupaten Magelang dan dari beberapa daerah di luar Kabupaten Magelang seperti Kedu, Yogyakarta, Salatiga, Semarang, Malang, Bali, Indramayu, Cikampek, Jakarta, Lumajang, Bogor, Bulukumba, Malaysia dan Meksiko.
” Kalau terkait jenis pementasan kita macam-macam. Seperti Tari Tradisional, Modern dan Kontemporer, Musik, Kirab Budaya, Pidato Kebudayaan, Performa Seni, Pantomim, Teater dan Wayang. Sementara untuk seniman perupa membuat karya seni lukis di 4 titik arena festival. On the spot istilahnya,” lanjut Jono.
Dirinya menjelaskan sudah menjadi ciri khas Festival Lima Gunung selalu menggunakan bahan-bahan dari alam untuk set dekorasi panggung seperti bambu, jerami, kelobot, janggel jagung, akar tembakau dan lain sebagainya. Bahan-bahan tersebut digunakan oleh warga untuk membuat instalasi seni rupa sebagai penghias venue.
Dalam acara puncak di Dusun Keron akan ditampilkan instalasi seni panggung berupa aneka serangga. Hal itu menurut Sujono menjadi simbol khas seniman petani Keron dalam Kelompok Seni Sanggar Saujana yang melahirkan dan menghidupi karya tari “Topeng Saujana” dan Wayang Serangga.
” Tema kali ini adalah “Wolak Waliking Jaman Kelakone” sebagai sebuah refleksi warga komunitas atas peristiwa yang terjadi di negeri ini. Hal itu juga sebagai pancaran proyeksi nilai-nilai untuk harapan lebih baik atas masa depan kehidupan manusia dan sosial lingkungan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Komunitas Lima Gunung adalah sebuah komunitas berbasis petani berkesenian yang menjaga dan menghidupi adat, tradisi dan Budaya di dusun masing-masing yang berada di kawasan Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing dan Menoreh di Kabupaten Magelang.(Dharma)