GemilangNews,MAGELANG – Peristiwa pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia tentu saja menciptakan satu kisah tersendiri yang menarik untuk disimak dan dipelajari.

Mulai dari kisah sedih, perjuangan untuk bangkit, cara mengatasi pandemi dan lain sebagainya dapat menjadi sebuah referensi untuk generasi mendatang.

” Pandemi ini menyisakan berbagai kisah yang dapat dituangkan dalam bentuk buku. Saya yakin seluruh lapisan masyarakat memiliki kisah tersendiri,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Magelang Bagyo Harsono saat memberikan sambutan kegiatan workshop penulisan buku, Rabu 13/04/2022 di Atria Hotel Magelang.

Bagyo menyebutkan jika buku tersebut memiliki peran penting sebagai referensi generasi mendatang.

Dirinya tidak berharap pandemi Covid-19 terjadi lagi, namun jika nanti terjadi wabah yang serupa maka buku itu dapat digunakan sebagai acuan penanganan pandemi.

” Banyak kisah yang ditulis di buku tersebut, termasuk dampak, penanganan, program bantuan pemerintah dan masih banyak lagi yang dilakukan pada saat pandemi,” lanjutnya

Bahkan menurutnya istilah-istilah baru yang muncul selama pandemi Covid-19 menjadi sangat penting untuk dikenalkan kepada generasi mendatang misalnya istilah Luring, Daring, Suspect, Stimulus dan masih banyak lagi.

“Selain buku terkait pandemi, rencana juga kita akan buat buku terkait budaya dan sejarah Kabupaten Magelang. Sejarah ini tidak bisa hanya omongannya itu, ini. Tapi ada bukunya,” ungkapnya.

Menulis buku menurut Bagyo adalah termasuk ibadah dan kegiatan positif yang akan bermanfaat secara terus-menerus.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Aziz Amin Mujahidin memberikan apresiasi atas inisiatif PWI Kabupaten Magelang untuk membuat buku terkait pandemi Covid-19, Budaya dan Sejarah Kabupaten Magelang.

” Kalau dari sektor pendidikan, buku ini bisa menjadi bahan edukasi siswa termasuk nilai karakter dan pembelajaran apa itu pandemi,” kata Aziz

Menurutnya buku terkait pandemi adalah ilmu yang sangat penting diberikan kepada generasi mendatang. Apalagi menurut Aziz, referensi perpustakaan terkait buku bacaan di satuan pendidikan masih sangat kurang di Kabupaten Magelang. Sehingga buku tersebut diharapkan dapat menambah referensi buku bacaan dan media pembelajaran bagi siswa.

” Perubahan nilai karakter akibat pandemi jelas terjadi. Namun akan terus kita antisipasi dan kuatkan lagi nilai-nilai karakter itu salah satunya melalui buku terkait pandemi,” pungkasnya.(Dw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!