GemilangNews,MAGELANG – Dosen dan Mahasiswa Program Studi (Prodi) D III Kebidanan Magelang Poltekkes Kemenkes Semarang, melakukan Pengabdian Masyarakat (Pengabmas) di Desa Bojong, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Minggu (15/10).
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Sri Widatiningsih,Bd M.Mid mengatakan, pengabdian masyarakat yang dilaksanakan mengambil tema Peduli Stunting melalui Gerakan Remaja Sehat.

‘’Kegiatan Pengabdian masyarakat ini tujuan sebenarnya adalah untuk menerapkan hasil-hasil penelitian para dosen yang terkait dengan kesehatan reproduksi, remaja dan juga yang terkait dengan stunting. Adapun tema dari pengabdian kepada masyarakat kali ini adalah Peduli stunting melalui gerakan remaja sehat di Desa Bojong Mungkid. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diantaranya nanti kita memberikan pelatihan kepada kader-kader posyandu remaja yang sudah kita bentuk di tahun 2018 lalu’’ ujarnya

Sri Widatiningsih menambahkan bahwa pihaknya memberdayakan sekitar 30 kader Posyandu Remaja Di Desa Bojong supaya mereka bisa nanti mendeteksi dan melatih para remaja di Desa Bojong ini supaya menjadi remaja yang sehat.

‘’Karena kalau remaja sehat itu akan sangat berkontribusi pada kondisi penurunan atau pencegahan stunting Sebab yang namanya stunting itu tidak hanya dimulai sejak ibu hamil saja’’ Tambahnya

Sri Widatiningsih Juga berharap para kader posyandu remaja ini dapat mengikuti dengan serius sehingga nanti dapat di sampaikan ke pada masyarakat.

‘’ Mereka bisa mengajak semua remaja ini untuk bersama-sama memahami atau mendeteksi diri Bagaimana satu skisinya Dan kalau ada masalah, mereka akan bisa melakukan upaya penanganannya Sehingga diharapkan remaja ini sehat Dan ke depannya tidak ada generasi-generasi yang lahir Stunting’’ Harapnnya

Sebelumnya, kegiatan pengabdian masyarakat dibuka oleh Kepala Desa Bojong yang diwakili Sekretaris Desa Fatimah husnayati S.Sos Ma berharap dengan adanya kegiatan ini kedepan akan terus memunculkan kader Posyandu Remaja Di Desa Bojong.

‘’Harapannya saya ingin mencari istilahnyare generasi kader Soalnya banyak kader yang sudah sepuh ya. Itu kan istilahnya biar apa ya namanya ya bukan ganti sih mas,tapi ilmunya bisa diturunkan kepada kader remaja atau berikutnya’’Harapnya.(Dicky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!