GemilangNews,MAGELANG – Potensi wisata di Kabupaten Magelang tidak perlu diragukan lagi. Berbagai macam spot destinasi wisata dengan magnet utama Candi Borobudur selalu siap memanjakan wisatawan yang berkunjung, baik domestik maupun mancanegara. Peran Desa Wisata dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Magelang menjadi sangat penting terlebih dalam mengangkat potensi kearifan lokal.
Namun saat ini masih dipandang perlu dalam memahamkan pengertian Desa Wisata itu sendiri. Karena sebagian besar pengembangan Desa Wisata hanya berkutat pada fisik semata.
” Menurut saya perlu dipahamkan kembali makna dan hakekat dari Desa Wisata. Karena masih banyak yang fokus pengembangannya berupa kegiatan fisik saja. Padahal aspek-aspek yang lain juga perlu untuk dikembangkan,” kata Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Jawa Tengah, Tatak Sariawan saat ditemui di Candirejo Borobudur, Kamis 22/08/2024.
Dijelaskan Tatak, Sebuah Desa Wisata juga harus melakukan sinergi dan kolaborasi aktif antara pelaku wisata dengan Pemerintah Desa yang ada sehingga dapat berkembang dengan baik dan terarah.
Menurutnya, secara umum tujuan dari Desa Wisata adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata. Selain itu Desa Wisata juga memiliki arah untuk melestarikan budaya dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat pedesaan.
” Konsep Desa Wisata ini kan menggabungkan integrasi antara alam, budaya dan adat istiadat atau aktifitas masyarakat. UMKM masuk dalam aktifitas masyarakat,” katanya yang juga selaku Ketua Koperasi Desa Wisata Candirejo Borobudur.
Menurutnya di dalam Desa Wisata bukan hanya menjual sebuah produk hasil UMKM semata namun dapat juga mengemas paket wisata dalam bentuk edukasi cara pengolahan produk tersebut. Sehingga keuntungan masyarakat menjadi ganda. Keuntungan dari Produk, Edukasi Cara Pengolahan dan Marketing.
” Jangan salah lo, wisatawan datang ke pengrajin UMKM walaupun mereka misal gak beli produknya, tapi mereka akan mendokumentasikan kegiatan edukasi pengolahannya itu. Dan itu marketing yang sangat bagus dan efektif menurut saya,” lanjutnya.
Sehingga menurut Tatak, pola perilaku pengelola Desa Wisata juga perlu disesuaikan dengan konsep yang ada. Karena menurutnya SDM yang cakap di bidang kepariwisataan akan berpengaruh besar terhadap keberlangsungan sebuah Desa Wisata.
” Kalau bagi saya, pembenahan SDM pelaku Desa Wisata menjadi nomor satu yang harus dilakukan. Karena kuncinya disini. Setelah itu baru pembangunan fisik dan lain sebagainya sebagai daya dukung sebuah Desa Wisata,” imbuhnya.
Tatak berharap, pengelola Desa Wisata di Kabupaten Magelang dapat terus mengembangkan kemampuan dalam mengelola dan menangkap peluang wisata yang ada serta berkolaborasi aktif dengan pemerintah sehingga tujuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata dapat terwujud.(Dharma)