GemilangNews,MAGELANG – Di Kabupaten Magelang membentang gugusan bukit yang terkesan menambah gagah kabupaten tempat destinasi pariwisata super prioritas berada. Selain itu benda peninggalan sejarah seperti candi – candi berlatar Hindu Budha juga banyak disana. Tak pelak cagar budaya yang ada memberikan pengaruh terhadap kultur budaya masyarakat yang ada di sekitarnya.

Candi Pawon menjadi salah satu candi Budha yang mengnspirasi seniman tari dalam membuat sebuah karya. Eko Sunyoto adaalah salah satu seniman yang terinspirasi membuat karya tari melalui relief yang menempel pada dinding Candi ini.

” Nama tariannya adalah Tari Kinnara – Kinnari. Saya mengkplorasi gerak tari berdasar relief di Candi Pawon ini sejak tahun 2007 hingga 2009. Bahkan Kinnara Kinnari ini sempat saya jadikan nama sanggar tari saya. Pada waktu itu bernama Komunitas Beksa Kinnara – Kinnari,” kata Eko Sunyoto saat ditemui di rumahnya Dusun Tingal Kulon, Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur, Selasa 08/10/2024.

Eko menjelaskan, Tari Kinnara – Kinnari menceritakan tentang sepasang manusia setengah burung. Dalam cerita Kinnaras sepasang burung ini merupakan penjaga pohon kehidupan atau Kalpataru dan penjaga harta yang ada di kahyangan dan mereka ini berprofesi sebagai seniman.

” Kinnara-kinnari ini manusia setengah burung, badan ke bawah adalah burung, badan keatas adalah manusia. Mereka ini seniman yang berasal dari kahyangan,” jelasnya.

Untuk ragam gerak Tari Kinnara-kinnari yang ditampilkan menurut Eko lebih mengeksplorasi gerak kaki burung. Termasuk loncatan, melayang dan “Trisik” yang ditampilkan juga berbeda pada ragam gerak tari pada umumnya.

“Trisik atau kengser nya ini berbeda dengan ragam gerak tari pada umumnya. jadi ya kengsernya burung yang saya ambil. Jadi agak berbeda memang. Saya waktu itu hanya mengkesplore gerak di Candi Pawon dan gerakannya saya dapat secara alami, mengalir,” ungkapnya.

Dalam proses pembuatan karya tari tersebut ia berusaha memadukan ragam-ragam gerak yang diperoleh dari hasil eksplorasi di Candi Pawon. Sehingga pesan yang akan disampaikan melalui ragam gerak Tari Kinnara-kinnari ini dapat tersampaikan kepada penikmat seni tari.

“Tari ini pernah saya bawakan di Thailand tahun 2020, sementara untuk pesan yang saya bawa melalui tari ini adalah pelestarian lingkungan. Bagaimana cara kita merawat alam dan ekosistemnya, rasa terimakasih kepada alam melalui keindahan gerak tari. Dan Tari Kinnara-kinari ini masuknya dalam kategori tari persembahan,” ungkapnya.

Tari Kinara-kinnari ini ditarikan berpasangan seperti dewa-dewi dari kahyangan, karena menurut Eko tari itu juga merupakan lambang dari sebuah keabadian cinta Kinnara-kinnari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!