GemilangNews,MAGELANG – Sebanyak lima situs cagar budaya yang berada di kawasan Borobudur akan direvitalisasi tahun ini. Program revitalisasi kawasan Cagar Budaya tersebut dilakukan oleh Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI melalui Balai Konservasi Borobudur.Salah satu tujuan dari program revitalisasi tersebut adalah guna memecah arus pengunjung supaya tidak hanya terkonsentrasi di Candi Borobudur saja, namun dapat menghidupkan sektor pariwisata dan ekonomi di kawasan Borobudur.
Salah satu situs yang akan direvitalisasi adalah Situs Samberan yang berada di Desa Ringinanom Kecamatan Tempuran.
” Lima situs itu adalah Situs Plandi, Samberan, Brongsongan, Dipan dan Bowongan. Namun yang paling menarik adalah Situs Samberan karena sudah terlihat bentuk candinya disana,” kata Koordinator Perlindungan Balai Konservasi Borobudur, Muhammad Taufik, Jumat, 15/04/2022.
Rencananya menurut Taufik, situs Samberan akan terlebih dahulu ditampakkan struktur candinya. Setelah itu juga akan diperkuat narasi terkait situs tersebut terutama dari aspek toleransi beragama.
” Budaya toleransi sudah terjadi sejak jaman dahulu. Terbukti Candi Borobudur yang merupakan Candi Budha, disekelilingnya terdapat Candi-candi yang berlatar agama Hindu. Menurutnya narasi terkait toleransi ini yang menarik untuk diangkat,” lanjutnya.
Situs Samberan sendiri menurut Taufik adalah berlatar agama Hindu. Namun situs ini memiliki satu keunikan tersendiri yaitu dengan digunakannya batu bata sebagai struktur candi.
” Situs Samberan ini unik karena menggunakan batu bata sebagai struktur candinya. Padahal biasanya situs yang ditemukan di kawasan Borobudur menggunakan batu andesit,” jelasnya.
Untuk itu, Taufik meyakini jika peradaban nenek moyang pada saat itu telah mengenal teknologi yang tinggi. Mulai dari arsitektur, pembakaran batu bata dan lain sebagainya.
” Situs Samberan ini akan kita buka semuanya. Dan kita buatkan Shelter. Jadi pengunjung nanti akan naik di Shelter itu untuk melihat candi. Jadi tidak naik di struktur candi,” imbuhnya.
Proses revitalisasi tersebut dijelaskan Taufik akan dilakukan pada bulan Juli tahun ini. Dan harus selesai di tahun yang sama.
Taufik memaparkan terkait program revitalisasi ini upaya pembebasan lahan juga akan dilakukan tahun 2022 ini. Dari ke lima situs yang menjadi sasaran revitalisasi, lahan yang akan dibebaskan sebanyak 1,6 hektar dan masyarakat di sekitar situs sudah setuju terkait pembebasan lahan tersebut.
” Untuk dana revitalisasi berasal dari pemerintah pusat. Dengan harapan pengunjung tidak lagi terkonsentrasi ke Borobudur namun ke daerah sekitarnya. Jadi hal itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat juga,” harapnya.(Dw)