GemilangNews,MAGELANG – Konsultan Milenial Bupati di bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan Ilham terhadap dunia pariwisata terutama yang ada di Kabupaten Magelang. Selain itu, Konsultan Milenial Bupati bidang pariwisata juga diharapkan mampu membantu Dinas Pariwisata Kepemudaan Dan Olahraga dala mewujudkan pariwisata yang tangguh di Kabupaten Magelang.
” Tentu ide-ide cemerlang dari temen-temen Konsultan Milenial ini kami tunggu untuk selanjutnya dapat berkolaborasi dengan baik,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Mulyanto saat memberikan sambutan dalam acara Paparan Laporan Antara Konsultan Milenial Bupati Magelang Bidang Pariwisata yang dilaksanakan di Raja Kosek, Mungkid, Senin 04/09/2023.
Disampaikan Mulyanto, Laporan Antara yang dilakukan oleh Konsultan Milenial Bupati bidang pariwisata kali ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh kegiatan pariwisata.
” Outputnya tentu kami harapkan akan memunculkan desain regulasi pariwisata serta memberikan edukasi kepada pelaku wisata. Sehingga mampu bergerak maju dan mampu mencapai target pendapatan yang ditetapkan,” lanjutnya.
Reski Pangestu, salah satu Konsultan Milenial Bupati bidang pariwisata menyampaikan jika salah satu tugas pokok dari konsultan Milenial adalah mampu mengawal pembangunan yang ada baik infrastruktur dan SDM kepariwisataan di Kabupaten Magelang. Selain itu mereka juga ditugaskan untuk mengajak generasi Milenial untuk mensukseskan cita-cita Bupati Magelang.
” Hari ini kita lakukan Laporan Antara sebagai tindak lanjut dari laporan pendahuluan yang sudah kita lakukan di Bulan Juli lalu,” katanya.
Reski menjelaskan, dalam Laporan Antara berisi terkait tindak lanjut bahkan sudah mengerucut sampai dengan aspek inovasi terkait bidang pariwisata. Sehingga nantinya di laporan akhir yang akan dilakukan pada Bulan November akan dijadikan acuan pembuatan RPJMD, Renstra dan Renja di bidang pariwisata.
” Tahun ini kita lebih fokus pada pengembangan destinasi milik Pemerintah Daerah. Untuk itu tantangan kita adalah bagaimana mengembangkan destinasi ini mulai dari poros awal. Namun juga harus disertai langkah konkrit dan berkesinambungan,” lanjutnya.
Menurut Reski, birokrasi masih menjadi kendala dalam pengembangan destinasi wisata milik pemerintah khususnya di Kabupaten Magelang. Selain itu SDM yang mumpuni juga belum dimiliki semua destinasi yang ada.
” Usulan dan masukan dari peserta yang hadir tadi tentunya akan kami rangkum untuk kami jadikan usulan kepada pemangku kebijakan. Sehingga terdapat solusi menyelesaikan permasalahan yang timbul pada destinasi wisata milik pemerintah,” ungkapnya.(Dharma)