GemilangNews,MAGELANG – Bedug masih menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia untuk diletakkan ditempat ibadah seperti masjid. Terutama di Kabupaten Magelang, bedug masih selalu ada dan terpajang rapi di serambi masjid.

Hal itu yang selalu menjadikan motifasi bagi Khuzaemadi, lelaki paruh baya pemilik kerajinan Bedug Agung Barokah asal Dusun Bleder Desa Ngasinan Kecamatan Grabag, yang sampai saat ini masih terus menekuni kerajinan bedug.

” Awal saya menekuni kerajinan bedug ini di tahun 1991. Modal awal pada waktu itu sebanyak 1 juta rupiah. Sebelumnya saya usaha ternak sapi hampir 12 tahun tapi bangkrut,” kata Khuzaemadi saat bincang-bincang di Program Jamus Gemilang UMKM Radio Gemilang FM bersama Bank Bapas 69, Selasa 20/12/2022.

Menurutnya, bedug buatannya sudah merambah ke mancanegara bahkan sampai Italia. Bahkan Khuzaemadi memberikan garansi bedug buatannya selama seumur hidupnya karena bahan yang digunakan untuk membuat bedug menggunakan kayu dengan kualitas terbaik.

” Saya pakai kayu Sengon Laut, kayu ini yang menjadikan saya berani memberikan garansi seumur hidup saya. Karena kualitas kayu ini sangat baik. Kalau kentongan biasanya saya pakai kayu nangka,” lanjutnya.

Walaupun Bedug Agung Barokah milik Khuzaemadi sudah terkenal hingga ke luar negeri, namun dirinya lebih merasa bangga jika bedug buatannya digunakan oleh masyarakat sekitar lebih luas di Indonesia.

” Kendala sampai saat ini adalah dalam proses pengeringan Kayu Sengon Laut ini. Karena butuh waktu lama sekitar 8 bulan. Kalau belum kering betul, suaranya juga akan kurang enak ketika dijadikan bedug,” imbuhnya.

Saat ini, sebanyak 9 orang yang berasal dari tetangga sekitar yang membantunya dalam memproduksi kerajinan bedug. Bahkan salah satu dari karyawannya adalah seorang disabilitas. Baginya kekurangan seseorang tidak dapat menjadi tolok ukur ketidakmampuan. Justru semangat kerja dari penyandang disabilitas ini harus dihargai dan diberikan ruang.

” Memiliki kekurangan bukan berarti dia tidak bisa bekerja. Justru semangat kerjanya tinggi, loyalitasnya tinggi. Ini yang jarang didapatkan pada masa modern sekarang. Nyatanya karyawan saya yang disabilitas, dia mampu kok untuk bekerja. Dan hasilnya juga bagus,” jelas Khuzaemadi.

Sampai saat ini, dirinya mengaku terbantu dengan munculnya media sosial. Mengingat dari awal sistem pemasaran yang dilakukannya hanya bermodal dari mulut ke mulut saja.

” Untuk order, sampai dengan saat ini terus mengalir. Lancar. Ini juga berkat kepercayaan pelanggan. Karena memang kami mengutamakan kualitas,” katanya.(Dw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!