GemilangNews,MAGELANG – Sesak napas atau dyspnea adalah ketika laju napas lebih cepat daripada biasanya karna kebutuhan oksigennya meningkat yang disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis (olahraga) ataupun sakit menyebabkan seseorang merasakan kesulitan saat bernapas, dada sesak saat mencoba menarik napas atau napas terasa pendek (terengah-engah).
“Sesak nafas seringkali menjadi gejala masalah jantung, ginjal, liver dan paru-paru. Tetapi kondisi ini juga bisa menjadi tanda kondisi lain misialnya seperti asma, alergi, atau kecemasan. Adapun sesak napas bisa terjadi secara mendadak dan singkat (akut) atau dalam jangka waktu yang lama serta terjadi berulang (kronis),” kata dr. Wildan Ferdinan, Sp.P ( Dokter Spesialis Paru ) RSUD Merah Putih saat menjadi narasumber di Acara Jamus Gemilang LPPL Radio Gemilang, Senin (02/09/2024).
Menurutnya, banyak pencetus dari penyakit asma ini, antara lain kecapekan, kedinginan, debu, asap rokok, faktor emosional dan anemia.
“Secara umum, adanya gangguan tertentu pada jantung dapat membuat organ ini tidak mampu memompa darah kaya oksigen secara optimal. Akibatnya, tubuh menjadi kekurangan asupan oksigen, sehingga memicu sesak nafas,” lanjut Wildan.
Sesak napas juga salah satu gejala dari penyakit TBC (tuberkulosis) paru yang disebabkan oleh peradangan pada jaringan paru. TBC merupakan salah satu penyakit menular.
Dijelaskan Wildan, TBC menular melalui udara, yaitu ketika penderita TBC aktif batuk, bersin, berbicara, tertawa, atau bernyanyi yang memercikkan dahak atau lendir yang mengandung bakteri TB ke udara. Orang lain yang berada di dekatnya dapat menghirup bakteri TB tersebut dan terinfeksi.
” Beberapa ciri-ciri orang yang terkena TBC, antara lain batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu, batuk berdahak atau bercampur darah, demam atau suhu tubuh meningkat, terutama di malam hari, Keringat malam, sering merasa lelah, kulit pucat, nafsu makan menurun, berat badan menurun, sakit dada, panas dingin,” jelasnya.
“Penularan TBC tidak secepat pilek dan flu. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan TBC, yaitu minum obat secara teratur, tutup mulut saat batuk atau bersin, buang dahak di tempat khusus dan tertutup, pastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik”, pungkas Wildan.(Calista)