GemilangNews,MAGELANG – Kemenparekraf mengapresiasi berkembangnya desa dengan inovasi ekonomi kreatif, salah satunya Desa Logo yang ada di Kaliabu, Salaman Kabupaten Magelang.

Menurut Direktur Kuliner Kriya Desain and Fashion Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu, program pemberdayaan desa yang dilakukan Kemenparekraf adalah membangun desa dengan inovasi dan kreativitas berkelanjutan guna menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kehadiran Desa Logo sangat relevan dengan konsep ekonomi kreatif. Yuke menrangkan, ketika ada tambahan nilai itu bisa memberikan kesejahteraan dan desa menciptakan lapangan pekerjaan.

“Insya Alloh ini terwujud di Desa Logo di Kecamatan Salaman,” harap Yuke saat menjadi salah satu narasumber Rakor Pembudayaan Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Berbasis Desa di Atria Hotel Magelang, Kamis (13/10/2022).

Secara otentik masyarakat Desa Kaliabu memiliki aktivitas kreativitas mendesain logo yang awalnya tidak diduga sebelumnya, yakni dari seorang supir bis yang diajari mendesain oleh salah satu penumpangnya, kemudian diajarkan, dipenetrasikan lalu disebarluaskan ke penduduk sekitar desa tersebut.

“Alhamdulillah desain-desain mereka itu sempat digunakan oleh beberapa pembalap Moto GP,” ungkapnya.

“Nah ini ada mahasiswa yang juga seorang penggembala yang hasil desainnya dihargai Rp40 dan uniknya logo-logo dari desa Salaman ini justru (dipesan oleh) masyarakat dari luar Indonesia. Jadi ekonomi kreatif hadir di Desa Logo,” pungkasnya.

Sekretaris Bappeda dan Litbang Kabupaten Magelang, Agus Widodo mengungkapkan pihaknya sedang menyusun SK Penetapan Kampung Logo, Kampung Desain, yang ada di enam desa, yaitu tiga desa di Salaman, termasuk Kaliabu dan Margoyoso. Tiga desa lainnya di Kecamatan Kajoran. Harapannya, hal ini akan mengembangkan ekonomi kreatif kemudian menumbuhkan ekosistem ekonomi kreatif yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Tetangga kami di depan rumah kami, yang ikut mendesain di Kampung Logo ini sekarang dia sudah bisa beli KLX, ada juga yang sudah menghasilkan Rp40 juta kemudian dibelikan kambing ternak dan makanan fermentasi, dia sambil kuliah juga,” tandasnya.

Sumber : beritamagelang.id

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!