GemilangNews,MAGELANG – Ratusan peserta yang terdiri dari Perangkat Desa, Pemerintah Kabupaten Magelang, TNI, Polri, komunitas Penggiat Cagar Budaya, Pemandu Wisata, komunitas VW, UMKM/pengrajin, instansi terkait dan lainnya mengikuti pembukaan kegiatan Jelajah Budaya Kawasan Cagar Budaya Borobudur Tahun 2023 di Museum dan Cagar Budaya (MCB) Warisan Dunia Borobudur, Jalan Badrawati, Borobudur, Kabupaten Magelang pada Selasa, 29 Agustus 2023.

Acara dibuka oleh Kepala Sub Koordinasi Museum Cagar dan Budaya, Khanifudin Malik yang menyampaikan bahwa Borobudur adalah warisan nenek moyang yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya milik dunia bukan hanya milik Indonesia yang ditetapkan pada tahun 1991.

“Candi yang di Borobudur ada 3 yang sudah dimasukkan terdaftar dalam UNESCO, yaitu Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon. Ini merupakan satu kesatuan Warisan Dunia. Kemudian pada tahun 2014, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan lebih luas lagi sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional, ditambah enam situs disekitar candi yang memiliki sejarah yang tidak kalah penting,” paparnya.

Kegiatan Jelajah Budaya berlangsung dari tanggal 29 – 30 Agustus 2023 yang bertempat di Kantor MCB Warisan Dunia Borobudur, Situs Samberan, Situs Plandi, Situs Brongsongan, Situs Dipan, dan Situs Sendang memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya serta mendapatkan insight, atau masukan yang berarti bagi pengembangan Kawasan Cagar Budaya Borobudur.

Narasumber yang terdiri dari praktisi dan pemerhati budaya menyampaikan materi terkait situs yang berada di Kawasan Borobudur. Hari Setyawan, Pamong Budaya Ahli Muda yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan bahwa dirinya berharap semua elemen masyarakat di kawasan Borobudur ini memahami potensi budaya.

“Harapannya semua elemen masyarakat memahami potensi budaya di kawasan Borobudur, dan bagaimana mengembangkannya untuk mensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar kawasan Borobudur,” jelasnya saat ditemui setelah mengunjungi Situs Plandi.

MCB Warisan Dunia Borobudur berupaya pelestarian menjadi suatu hal yang diutamakan dan diperhatikan dengan seksama. Pemeliharaan sebagai salah satu upaya pelestarian secara fisik harus didasarkan pada kaidah-kaidah pelestarian (state of preservation). Kegiatan pemeliharaan menyangkut hal-hal yang diusahakan untuk mempertahankan kondisi struktur bata/batu penyusun struktur. Selain pemeliharaan struktur bata/batu, pelestarian juga dilakukan pada lingkungan di sekitarnya. Selain pada struktur candi, konservasi juga dilakukan pada lingkungan situs. Konservasi yang dapat dilakukan berupa pembenahan maupun penataan halaman situs.(Giandika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!