GemilangNews,MAGELANG – Pemerintah Kecamatan Borobudur menggunakan potensi wisata untuk mensejahterakan warganya, dibuktikan dengan seluruh desa yang ada di Borobudur mendeklarasikan dirinya sebagai desa wisata. Hal tersebut disampaikan Subiyanto S.H., M.M. selaku Camat Kecamatan Borobudur dalam Jamus Gemilang dengan topik Borobudur Night Carnival pada Rabu, 04/09/2024.
Subiyanto juga menjelaskan bahwa potensi wisata di Kecamatan Borobudur ini telah banyak dikembangkan, salah satunya adalah Borobudur Night Carnival. Acara ini adalah acara tahunan yang sudah digelar selama lima tahun terakhir dan mendapat respon positif dari masyarakat.
“Borobudur Night Carnival adalah sama halnya pentas karnaval tujuh belasan, namun kita ingin berbeda dengan kecamatan atau daerah lain. Salah satu perbedaanya akan kita tarik, bukan dibulan Agustus namun dibulan lain. Sehingga semangat masih peringatan 17 Agustus namun pelaksanaanya dibulan berikutnya.” jelas Subiyanto.
Subiyanto menambahkan, Borobudur Night Carnival ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan potensi wisata di Borobudur dengan mengemas karnaval di malam hari sehingga dapat memanfaatkan dan mengexplore tata cahaya sebagai salah satu daya tarik.
Subiyanto juga menyebutkan bahwa Borobudur Night Carnival ini dilaksanakan ditengah kota, tepatnya di Kantor Kecamatan Borobudur dan sepanjang jalan utama Kecamatan Borobudur.
“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan nilai-nilai ekonomi dan juga nilai kesejahteraan. Juga dapat Borobudur Night Carnival dapat semakin berkembang dan dapat dikenal banyak orang.” Harap Subiyanto.
Dikesempatan yang sama, Bendrat selaku Ketua Borobudur Night Carnival, menyebutkan tema dari Borobudur Night Carnival ini adalah Gebyar Bumi Sambhara, dengan harapan dapat menambah semangat dan keramaian dikawasan Borobudur khususnya pada wisata.
“Borobudur Night Carnival ini akan dilaksanakan pada 7 September besok, hari Sabtu malam Minggu,” jelas Bendrat.
Bendrat menambahkan bahwa peserta yang mengikuti adalah dari desa-desa yang ada di Kecamatan Borobudur, dengan menampilkan kearifan lokal atau potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa.
“Gratis, silahkan berduyung-duyung untuk datang ke Borobudur.” Jawab Bendrat saat menjawab pertanyaan dari pendengar Jamus Gemilang, Indri, mengenai harga tiket masuk.(Hanif)