GemilangNews,MAGELANG – Pesatnya perkembangan zaman harus direspon secara cepat dan tepat, tidak terkecuali di sektor pendidikan. Kurikulum Merdeka memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar siswa. Pasar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dieksplorasi melalui pembelajaran yang menarik.

Pasar Muntilan dipilih sebagai lokasi untuk pembelajaran kolaboratif oleh tiga sekolah, yaitu SD Kanisius Kenalan, SD Kanisius Wanurejo, dan SD Kanisius Blongkeng yang dikemas dengan tema Remen Peken. Hal itu disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Kanisius Kenalan sekaligus Pengawas Kanisius Cabang Magelang Tingkat TK dan SD, Yosef Onesimus Maryono, S.Pd saat membuka kegiatan Remen Peken Berjualan Produk Belajar oleh para siswa fase C di depan Kantor Pasar Muntilan pada Rabu, 22/11/2023.

“Kegiatan ini salah satu pembelajaran kontekstual, kami menyebut remen peken karena menyukai pasar tradisonal. Kami menggunakan pasar ini sebagai sumber belajar terkait dengan capaian materi sekitar ekonomi yang ada penjual, pembeli, dan bahan dagangan. Kami kemas dengan tema remen peken,” jelas Yosef saat diwawancarai ketika para siswa sedang menjual produk mereka di area Pasar Muntilan.

Kepala Pasar Muntilan, Endang Pujiwati, SE menyambut baik kehadiran para siswa fase C yaitu kelas 5 dan kelas 6 dari tiga SD Kanisius yang akan menjual produk mereka di Pasar Muntilan. Endang berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh sekolah lain terkait pembelajaran riil.

“Di Sekolah diberikan teori, nah ini di pasar siswa praktek langsung, interaksi langsung ke pembeli. Harapannya pasar bukan hanya sarana ekonomi tapi juga sarana pendidikan. Semoga kedepannya ini menjadi positif untuk Pasar Muntilan dan anak didik. Dan bulan November 2023 saat ini sudah tiga kali Pasar Muntilan dijadikan tempat pembelajaran oleh Sekolah di Kabupaten Magelang,” ungkap Endang.

Tiga SD Kanisius menjual produk yang berbeda-beda dengan proses pembuatan yang Panjang. SD Kanisius Blongkeng membuat produk tas dan dompet eco print, SD Kanisius Wanurejo menjual produk sambal dari kebun cabai di sekolah, dan SD Kanisius Kenalan menjual cilok dari tapioka. Kegiatan Remen Peken diikuti 59 siswa yang dibagi menjadi 14 kelompok dengan agenda yaitu para siswa berkeliling berjualan produk, wawancara pembeli, dan kemudian mengerjakan lembar kerja.(Giandika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!