GemilangNews, MAGELANG – Pemerintah memiliki program prioritas dalam rangka mewujudkan penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, membangun lingkungan hidup serta meningkatkan ketahanan iklim. Salah satu kebijakan pendukung program prioritas tersebut adalah Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Program itu bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan guna meningkatkan daya dukung produktifitas dan peranannya dalam menjaga sistem penyangga kehidupan.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI melalui sambutan yang dibacakan oleh Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Dyah Murtiningsih dalam kegiatan Festival Collaboration For Sustainability kawasan Menoreh di Desa Ngadirejo Kecamatan Salaman yang diadakan oleh Kementrian Lingkigan Hidup dan Kehutanan RI, Kamis, 19/09/2024.
Dirinya menyampaikan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan juga merupakan kegiatan yang sangat penting dalam mendukung target Nationally Determined Contributions (NDCs) Indonesia.
” Kegiatan RHL berbasis bentang lahan dalam implementasinya menjadi tanggungjawab multi pihak sehingga mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi harus melalui kolaborasi antar sektor dari pemerintah pusat dan daerah, korporasi, akademisi, peneliti dan tentunya masyarakat, ” katanya.
Disampaikan Dyah, kegiatan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di kawasan perbukitan Menoreh merupakan tidak lanjut dari KLHK berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo dalam rangka mendukung adanya Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
” Memang kalau kita lihat topografi dan kondisi perbukitan Menoreh sangat kurang air sehingga PresidenvJokowi mengarahkan kepada Ibu Menteri untuk melakukan langkah rehabilitasi dan kita terjunkan PPKH di lokasi ini. Dan hal ini dimaksudkan juga untuk membuka jalur agrowisata melalui peningkatan penutupan lahan dengan tanaman produktif yang juga berguna untuk mendukung perbaikannya neraca hidrologis untuk perbukitan Menoreh dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sejak awal menurutnya, rehab DAS di perbukitan Menoreh ini diorientasikan untuk mencari bentuk perencanaan yang kolaboratif, partisipatif terbaik dengan manajemen penanaman dan pemeliharaan yang terkontrol secara digital serta pola evaluasi yang lebih transparan dan akuntable.
“Selain itu rehabilitasi DAS di perbukitan Menoreh ini juga memfasilitasi sarana tambahan ketahanan air serta monitoring dan evaluasi digital yang dilaksanakan pada 99 Desa yang melibatkan sebanyak 144 kelompok tani, dengan pola Agroforestri, ” imbuhnya.
Dirinya berharap, hal ini dapat menjadi benchmarking pelaksanaan rehab DAS Nasional terutama dalam memastikan keberlanjutan pengelolaan melalui penguatan kelembagaan KPH dan Desa serta memfasilitasi bertemunya produsen dengan offtaker hasil rehab DAS guna meyakinkan masyarakat dalam pemasaran hasil rehab DAS.
Penjabat (PJ) Bupati Magelang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Adi Waryanto menyampaikan Terimakasih dan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan Festival Collaboration For Sustainability yang dilakukan di kawasan Menoreh.Disampaikan Adi kegiatan tersebut diharapkan dapat memperbaiki kawasan hutan yang rusak serta mengembalikan fungsi ekologisnya agar dapat berfungsi lebih optimal.
” Perbukitan Menoreh ini memiliki fungsi strategis bagi sumber daya air alami dan sebagai penopang ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Magelang yaitu sebagai salah satu destinasi pariwisata. Kami berharap dengan program ini lingkungan perbukitan Menoreh menjadi lebih baik serta tanaman alternatif yang ditanam dapat mencegah erosi, pendangkalan tanah dan memberikan keuntungan multiplayer efek bagi masyarakat, ” kata Adi.
Ia juga menyampaikan jika di Pemerintah Kabupaten Magelang juga telah melakukan berbagai upaya dan langkah nyata di dalam upaya konservasi lingkungan antara lain dengan dibentuknya Komunitas Jogo Tuk untuk melestarikan debit mata air dengan melibatkan masyarakat secara langsung.
“Bapak Bupati juga memiliki program Bank Pohon yang mencakup penerimaan bibit pohon, pengadministrasian pemeliharaannya dan pendistribusiannya ke lokasi strategis. Program ini diawali dengan melibatkan ASN yang ada. Misalnya ASN yang menerima kenaikan pangkat menyerahkan bibit pohon dan buku. Begitu juga untuk yang memasuki masa purna tugas dan ASN yang menduduki jabatan akan menyerahkan bibit pohon yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup, ” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Magelang melakukan upaya penyelamatan pohon Aren untuk memastikan bahwa konservasi di sumber mata air tetap terjaga dan terpelihara dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Dalam kegiatan Festival Collaboration For Sustainability yang dilakukan di kawasan Menoreh itu juga turut dibagikan bantuan bibit ikan, bibit pohon, phpin booster dan bantuan perangkat jaringan internet.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan MOU pemasaran hasil DAS antara petani dan calon pembeli serta pelatihan digital marketing antara petani dan PPKH. Acara tersebut ditutup dengan Deklarasi dan Penandatanganan Piagam Collaboration For Sustainability dilanjutkan meninjau pameran HHBK Rehabilitasi DAS.(Dharma)