GemilangNews,BOROBUDUR – Pengrajin sandal Borobudur, Basiyo (60 tahun) menjadi pengrajin pertama dalam pembuatan sandal khusus untuk menaiki Candi Borobudur. Pengrajin yang memulai membuat sandal pada tahun 1997 itu mendapat panggilan dari Kantor Balai Konservasi Borobudur untuk mengikuti diskusi “Konservasi Untuk Penyelamatan Kaki Candi”.

Keausan pada Candi Borobudur tidak hanya disebabkan oleh faktor alami, namun juga dari pengunjung. Sehingga Balai Konservasi Borobudur melakukan beberapa upaya, salah satunya adalah pembuatan sandal khusus untuk menaiki Candi Borobudur.

Sandal Upanat buatan BW Craft Borobudur

“Saya membawa sampel sandal yang saya buat. Dari sampel itu lalu diuji coba di lab Balai Konservasi Borobudur, untuk mengetahui gesekan sandal yang saya bawa bagaimana terhadap batu. Nah, dari gesekan itu batunya utuh, yang aus alasnya sandal yang saya bawa,” ungkap Basiyo saat ditemui di galeri miliknya di BW Craft Borobudur pada Rabu (15/2/2023).

Sampel yang dibawa adalah sandal yang berbahan batik dengan alas spon yang ketebalannya 10 mm. Setelah itu, Balai Konservasi Borobudur mengadakan lomba desain sandal. Salah satu pembuat desain ada yang mirip dengan sandal yang terdapat pada Relief Candi Borobudur.

“Waktu itu saya diajak Pak Bram, beliau pegawai Balai Koservasi Borobudur, itu saya dibawa ke Candi. Ditunjukkan Relief Karmawibangga Panel 150. Relief itu menceritakan dua orang mempersembahkan alas kaki kepada Brahmana. Nah alas kaki itu disebut upanat. Makanya sandal ini dinamakan upanat,” terangnya kembali.

Balai Konservasi Borobudur pada tahap awal telah memesan sebanyak tiga kali untuk tamu-tamu khusus yang akan menaiki Candi Borobudur. Untuk memperdayaan lingkungan lebih luas, bahan sandal ditentukan menggunakan bahan daun pandan. Bahan pandan didapatkan di Desa Kenalan Borobudur yang mana disana sudah memiliki kelompok khusus membuat tikar pandan.

Saat ini, sudah ada 8 pengrajin sandal Upanat. Yang pada awalnya dibuat pelatihan oleh Balai Konservasi Borobudur, Pemerintah Kabupaten Magelang yang berkolaborasi dengan PT TWC Borobudur dengan Basiyo sebagai pembimbingnya. Harapannya Ketika sudah diijinkan menaiki Candi Borobudur bagi wisatawan, kebutuhan upanat sekitar 1200 pasang/hari dengan goodie bag dapat terpenuhi.(Dika)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
1
Kita lagi ada Program Acara keren sekarang. Gabung yuk lewat WhatsApp!