GemilangNews,MAGELANG – Bupati Magelang Zaenal Arifin didampingi istri, bersama Tim Tarhim Forkompimda Kabupaten Magelang menghadiri kegiatan tradisi Selikuran sekaligus Tarhim di Masjid Jami Baitul Muttaqien di Dusun Sengon, Desa Trasan, Kecamatan Bandongan, Rabu (12/4/2023).
Kepala Desa Trasan, Bagawat Gita menyampaikan sangat berbahagia atas kehadiran Rombongan Tim Tarhim Pemerintah Kabupaten Magelang pada acara Selikuran sekaligus tarawih di Masjid Baitul Muttaqien di Dusun Sengon, Desa Trasan, Bandongan.
Ia menjelaskan bahwa tradisi Selikuran ini sudah berlangsung selama ratusan tahun secara turun temurun, dan tidak ada yang tahu sejak kapan tradisi ini dimulai.
Tradisi Selikuran ini dilakukan untuk menyambut Lailatul Qadar yakni malam diturunkannya Al Qur’an. Menurutnya, Ibadah di malam Lailatul Qadar ini jauh lebih baik dari ibadah seribu bulan sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadah.
Lebih lanjut, Bagawat Gita menyampaikan terdapat 7 desa di Kecamatan Bandongan yang ingin membuat 7 kawasan wisata antara lain, Desa Bandongan, Gandusari, Sidorejo, Ngepanrejo, Rejosari, Kalegen, dan desa Trasan.
“Untuk di Desa Trasan sendiri rencananya akan menjadi desa wisata religi,” kata, Bagawat Gita.
Sementara, Bupati Magelang Zaenal Arifin menyampaikan pembangunan ekonomi pariwisata di Kabupaten Magelang harus segera bergegas dengan memanfaatkan suatu limpahan, dengan dijadikannya Borobudur sebagai destinasi super prioritas oleh Presiden Joko Widodo.
Ia juga meminta agar Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) untuk segera mengundang 7 desa di Kecamatan Bandongan untuk merencanakan pembangunan destinasi wisata.
“Tentunya kami akan terus mendorong pembangunan destinasi wisata di wilayah Kabupaten Magelang,” kata, Zaenal.
Lain hal, Zaenal juga menyoroti terkait maraknya peredaran petasan/obat bahan baku petasan akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Magelang. Ia mengimbau agar masyarakat tidak bermain petasan ataupun menyimpan bahan baku petasan mengingat telah terjadi ledakan di wilayah Kaliangkrik beberapa waktu lalu, yang mengakibatkan satu korban jiwa dan puluhan rumah mengalami kerusakan.
“Meskipun ini sebuah tradisi, namun kita juga harus menjaga keamanan dan juga harus mempertimbangkan keselamatan masyarakat di sekitar kita yang bisa saja menjadi korbannya,” tegasnya.
Selain itu, Zaenal juga berpesan kepada para orang tua untuk lebih mengawasi anaknya yang berusia remaja dari tindak kenakalan remaja salah satunya Tawuran antar sekolah, perang sarung dan lain sebagainya.
Menurutnya, kemajuan teknologi (Gadget) juga menjadi salah satu faktor penyebab kenakalan remaja apabila tidak terkendali dengan benar atau digunakan untuk hal yang negatif.
“Ini sangat membahayakan, walau bagaimanapun putra-putri kita adalah generasi calon penerus bangsa ini. Jadi kita harapkan anak-anak muda kita harus memiliki akhlak yang mulia, sehingga bisa melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di masa yang akan datang,” harapnya.
Pada kegiatan Tarhim tersebut juga diserahkan beberapa bantuan, antara lain bantuan makan minum dan perlengkapan dari Pemkab Magelang sebesar Rp 5.760.000, bantuan masjid setempat dari Pemkab Magelang sebesar Rp 5.000.000, bantuan sarung dari Pemkab Magelang untuk imam masjid.
Kemudian santunan fakir miskin dari BAZNAS sebesar Rp 25.000.000 untuk 100 orang sekitar lokasi tarhim, bantuan masjid setempat dari BAZNAS sebesar Rp 4.000.000, bantuan untuk 5 masjid sekitar lokasi tarhim dari BAZNAS sebesar Rp 7.500.000, dengan rincian Rp 1.500.000 per masjid, bantuan usaha produktif alat pertanian dari BAZNAS senilai Rp 3.500.000 untuk 5 orang petani dan bantuan Al-Quran dari Kementerian Agama Kabupaten Magelang sebanyak 10 buah.(Dharma)