GemilangNews, MAGELANG – Dalam rangka upaya mencegah gesekan antar umat beragama Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (Bakor PAKEM), Kejaksaan Negeri Kabupaten Magelang menggelar sarasehan bersama beberapa kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Kejaksaan Negeri Kabupaten Magelang, Rabu (25/9/2024).
Dalam sarasehan yang dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Magelang Zein Yusri Munggaran tersebut dihadiri oleh anggota Tim Bakor Pakem Kabupaten Magelang dan diikuti 13 kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Zein Yusri dalam sambutanya mengungkapkan, maksud dari sarasehan ini adalah sebagai wujud kepedulian Tim Bakor Pakem terhadap penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Kabupaten Magelang.
“Tujuanya untuk menggali permasalahan yang ada di kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa guna mencegah adanya gesekan antar umat beragama,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, sesuai tupoksinya Kejaksaan Negeri memiliki tugas sebagai pimpinan penuntutan, perdata dan administrasi negara, kemudian bidang inteljen menyangkut ketertiban umum.
“Mencermati ketertiban dan keamanan ini sebagian di institusi kita ada nama Pakem, yakni Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat. Dari situ kita dipercayai oleh Undang-undang dan peraturan bahwa Kepala Kejaksaan Negeri menjadi ketua Bakor Pakem. Adapun anggotanya dari Kesbangpol, Disdukcapil, TNI, POlri, Kemenag, Disdik, dan FKUB, termasuk dari BINDA,” tambah Zein.
PLh Kasi Intel Kejari Kabupaten Magelang Tjahyo Kusumo, mengatakan kegiatan ini untuk mendeteksi dini terhadap kelompok penghayat kepercayaan dan keagamaan lain yang dinilai menyimpang supaya tidak menimbulkan kebencian di Masyarakat.
“Apalagi ini pada masa Pilkada kita khawatir mereka mereka ini ditumpangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab,” jelasnya.
Selain itu dia juga menyebutkan di Kabupaten Magelang ada 13 kelompok penghayat kepercayaan, namun yang aktif baru ada 9 kelompok. Pada kesempatan ini pihaknya akan menampung semua permasalahan yang menjadi hambatan di kelompok penghayat kepercayaan tersebut.
“Kita juga sebagai fasilitator bersama sama TIM Bakor Pakem berusaha akan mendekteksi sedini mungkin permasalahan dan hambatan serta mencarikan solusi jika ada permasalahan atau hambatan yang mereka hadapi,” terangnya.
Sementara salah satu penganut penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang juga Sekretaris Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Mha Esa Agung Nugroho sangat mengapresiasi adanya sarasehan ini.
“Kita sangat menyambut baik adanya kegiatan-kegiatan semacam ini. Artinya mulai ada komunikasi yang dibangun antara pemerintah yang diwakili Bakor Pakem dengan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Dia menilai selama ini merasa berjalan sendiri, dimana pada saat ada permasalahan susah untuk membuka pintu. Dan seolah tidak ada tempat atau wadah bagi mereka.
Agung menyebutkan di Kabupaten Magelang saat ini secara keseluruhan penganut penghayat kepercayaa ada 4.300 warga. Namun secara administrasi kependudukan baru sekitar 500 warga.
“Ya kalau secara pengakuan sudah mencapai 4.300 warga. Namun secara kependudukan (KTP) baru sekitar 500 warga,” sebutnya.(Dharma)