GemilangNews,MAGELANG – Dalam rangka mewujudkan pemilu 2024 yang berintegritas, jujur dan adil serta sebagai bentuk kesiapan pengawasan tahapan pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Tengah mengadakan Apel Siaga Pengawasan Tahapan Kampanye Pemilu 2024 di area Gerbang Kalpataru Taman Wisata Candi Borobudur, Kamis (23/11/2023). Apel diikuti kurang lebih 850 peserta yang terdiri dari ketua dan anggota Bawaslu Kota/Kabupaten dan Kepala Panwascam se-Jawa Tengah. Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Amin dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal yang menjadi fokus pengawasan diantaranya pengawasan media sosial oleh seluruh jajaran pengawas pemilu dalam menghadapi masa kampanye, sehingga apel siaga ini menjadi salah satu agenda penting dalam tahapan kampanye 2024.
“Langkah yang sudah kami lakukan terkait pengawasan media sosial adalah melakukan pencegahan, pengawasan dan penindakan. Salah satunya dengan membentuk gugus tugas dan relawan patroli cyber yang sudah kami bentuk di 35 kabupaten/kota, relawan ini yang nanti akan membantu tugas kita didalam pengawasan media sosial,” jelas Amin.
Lebi lanjut, Amin mengakui kedepannya akan banyak tugas yang menanti, ia berpesan agar terus mengoptimalkan pencegahan dan identifikasi masalah terhadap isu-isu tahapan kampanye pemilu sebelumnya. Dalam kegiatan tersebut dirinya mengajak seluruh peserta apel untuk membacakan ikrar pengawasan.
“Petakan potensi kerawanan, jalin koordinasi dengan stakeholder dan pastikan bahwa seluruh jajaran pengawas melakukan hal yang sama. Sekali lagi saya berpesan, jadikan ikrar yang diucapkan sebagai pemantik dalam bekerja, jadikan sebagai pedoman dan jangan berhenti melakukan konsolidasi baik internal maupun eskternal. Jangan pernah takut menjadi pengawas, kepercayaan yag telah diberikan yang telah diberikan menjadi kunci di dalam penyelenggaraan pemilu yang terpercaya,” tegasnya.
Bawaslu Provinsi Jawa Tengah menegaskan terkait komitmen bersama untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan pemilu sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam mewujudkan pemilu aman dan damai di Jawa Tengah. Dimulai dari tingkatan paling bawah yang menjadi ujung tombak bawaslu yaitu pengawas TPS, pengawas di tingkat Kelurahan/Desa, pengawas Kecamatan, hingga pengawas di tingkat Kabupaten/Kota.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana yang diwakili Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Agung Hikmati berharap kegiatan ini menjadi awal untuk dapat berkomitmen mengawasi dan menjaga kelancaran serta keamanan pemilu 2024. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan pemilu 2024 harus terlaksana dengan luber jurdil (langsung, umum, bebas rahasia, jujur, dan adil).
“Saat ini kita akan memasuki satu tahapan pemilu 2024 yaitu kampanye mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Kita harus waspada dan antisipasi apapun potensi konflik dan gesekan masyarakat. Adanya pengawasan bertujuan untuk menegakkan integritas, kredibilitas, transparansi penyelenggara dan akuntabilitas hasil pemilu,” ujarnya.
Untuk diketahui, kondisi Jawa Tengah saat ini masuk kategori rawan sedang namun ada 7 Kabupaten/Kota yang masuk kategori rawan tinggi yaitu Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Magelang dan Kendal. Untuk itu, Pj Gubernur berpesan perlu adanya mitigasi resiko yang kreatif untuk memastikan kerawanan agar dapat dipetakan dan ditangani.
“ Beberapa strategi menjaga kondusifitas pemilu telah dilakukan diantaranya dengan memelihara kondisi damai masyarakat, penguatan forum mitra, penguatan deteksi dini, pelibatan para tokoh stakeholders, media massa dan jejaring sosial untuk menjaga kondusifitas wilayah dan membangun sistem pencegahan dini.” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi serta jajaran Forkopimda Kabupaten Magelang.(Elma)