GemilangNews,MAGELANG – Art Exhibition Borobudur International Art Festival (BIAF) 2023 resmi dibuka di Limanjawi Art House, Wanurejo, Borobudur, Kabupaten Magelang pada Sabtu, 23/9/2023. Pembukaan pameran yang sebelumnya dilaksanakan Kirab oleh para seniman menampilkan 68 karya dari 24 seniman yang berasal dari 9 negara, yaitu Indonesia, India, Polandia, Singapura, Jepang, Vietnam, Nepal, Thailand, Filipina.

Pameran BIAF 2023 dibuka oleh dr. Oei Hong Djien yang akrab disapa OHD, seorang kolektor asal Magelang Jawa Tengah dengan menabuhkan gong. Dirinya menyampaikan bahwa keberadaan Candi Borobudur semakin hari semakin menjadi penting bagi senirupa. Borobudur menjadi inspirasi belajar seni budaya klasik hingga kontemporer.
“Borobudur menjadi tempat yang sangat tepat bagi para seniman dari luar negeri untuk belajar mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia, apalagi letaknya juga tidak jauh dari Yogyakarta, menyebabkan Borobudur memiliki posisi yang sangat strategis,” ungkap OHD.

OHD juga mengapresiasi kegiatan Workshop yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tanggal 17-21 September 2023 di Balkondes Wanurejo, Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Dari kegiatan workshop tersebut para seniman yang terlibat dalam BIAF 2023 dapat saling belajar.
“Para seniman bisa belajar bukan hanya dari segi tehnik namun juga dari segi ragam pemikiran, pola mereka, yang mana selama ini terbatas dengan lingkungan negara masing-masing. Dengan kegiatan ini mereka bisa berinteraksi, saling bergaul sehingga mereka bisa saling belajar dari karya-karyanya,” tambah OHD.
Perwakilan seniman dari Polandia Lukasz Huculak menyampaikan bahwa dirinya sangat sangat senang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya BIAF 2023 merupakan pengalaman berharga, karena banyak belajar mengenai kebudayaan di Indonesia yang diperoleh dari kunjungan di beberapa Candi dan belajar dari kebiasaan orang-orang Indonesia yang ramah. Johan Suwondo seniman dari Indonesia menyampaikan bahwa melalui kegiatan BIAF 2023 menjadi media untuk saling berbagi satu sama lain, berbaur dengan budaya lokal dan alam yang mempunyai aura yang sangat unik sehingga bisa memunculkan karya-karya yang saling mengisi. Dirinya berharap bisa menjadi inspirasi bagi seni -seni yang lain bukan hanya seni lukis.
Pengelola Limanjawi Art House, Umar Khusaini menyampaikan bahwa keikutsertaan para seniman dari berbagai negara ini bisa menjadi sarana diplomasi budaya, yang mana mereka memiliki komunitas, keluarga, pemerintahan dan mereka bisa menceritakan apa saja yang didapat dari Borobudur. Budaya Jawa dapat dikenalkan keluar negeri, sebagai contoh tumpeng yang diwujudkan dalam bentuk gunung yang dimaknai sebagai sumber kehidupan, dimana disana terdapat mata air, flora, fauna sehingga gunung merepresentasikan simbol kehidupan.
“Diharapkan dengan dilaksanakannya pameran ini generasi muda bisa mengapresiasi dan memberikan inspirasi. Karena seni adalah nafas kehidupan, seni menjadikan manusia kreatif dan hal ini bisa menciptakan manusia Indonesia dalam membentuk karakter bangsa,” ungkap Umar.
Pameran BIAF 2023 dilaksanakan selama satu bulan, yaitu 23 September – 23 Oktober 2023.(Giandika)